SEKILAS INFO
08-12-2023
  • 8 bulan yang lalu / IAI Almauhammad Cepu, Senin 20 Maret 2023 menambah doktor baru. Setelah salah satu dosennya, Sholihin Hasan, berhasil mempertahankan disertasinya berjudul Studi Tentang Model Manajemen Mutu Pembelajaran Tahfiz Al-Qur’an di SMP Islam Plus Al Banjari Blora, SMP Insan Gemilang Blora dan SMP Yanbu’ul Qur’an Pati pada Sidang Terbuka Promosi Doktor UIN Walisongo Semarang, yang dipimpin Prof...
  • 11 bulan yang lalu / Institut Agama Islam (IAI) Almuhammad Cepu tambah dua doktor baru: Masing-masing Doktor Ulva Fatiya Rosyida dari UNY Yogyakarta, da Doktor Tri Setiyo dari UIN Walisongo Semarang. Keduanya melakukan ujian promosi doktor, pada hari yang sama, yaitu 29 Desember 2022. Hingga akhir tahun 2022, IAI Almuhammad Cepu miliki 9 orang dosen yang bergelar doktor
  • 11 bulan yang lalu / Institut Agama Islam (IAI) Almuhammad Cepu melaunching 6 jurnal OJS. Masing-masing Jurnal Ar Roudloh: Prodi Piaud, Jurnal Al-Iqtishad: Prodi Perbankan Syariah, Jurnal Al Ahkam: Prodi HKI, Jurnal As Syauqi: Prodi MPI, Jurnal Tarbiyah: Prodi PAI, dan Jurnal Himmatul Aulad: Prodi PGMI
Perkuat Karakter Aswaja, Gelar Pelatihan Tanduk Ambeng

Perkuat Nilai-Nilai Aswaja, STAI Almuhammad Gelar Pelatihan Tanduk Ambeng.

Untuk menanamkan nilai-nilai Ahlussunah wal Jamaah, Sekolah Tinggi Agama Islam Almuhammad Cepu melaksanakan pelatihan tanduk ambeng. Kegiatan tersebut juga dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa. Pelatihan tanduk ambeng dilaksanakan dalam rangka melengkapi teori mata kuliah kepesantrenan (Aswaja) untuk mahasiswa semester tiga. Pelatihan dipusatkan di kampus setempat.

Sholihin Hasan, salah seorang dosen mata kuliah Aswaja mengatakan, dalam tradisi masyarakat Jawa, khususnya yang ada di Kabupaten Blora dan sekitarnya sangat akrab dengan istilah tanduk ambeng. Tanduk adalah sejumlah kalimat yang dibaca seorang kiai atau tokoh masyarakat sebelum acara selametan dimulai. Tanduk juga identik dengan mengikrarkan niat selametan. Sedangkan ambeng identik dengan tumpeng atau kenduri.

“Pelatihan ini dalam rangka memberikan keterampilan bagi para mahasiswa agar saat terjun di masyarakat nanti, mereka bisa melayani kepentingan masyarakat secara benar dan tepat,” kandidat Doktor UIN Walisongo tersebut.

Dikatakan, saat ini, tradisi tumpengan masih sangat kental di tengah-tengah masyarakat. Agar acara tumpengan bisa berjalan sesuai kaidah-kaidah agama, maka diperlukan tukang (petugas) tanduk ambeng yang mumpuni, Benar secara tauhid, benara secara lafal, dan benar secara adat istiadatnya.

Dari data yang dia himpun, sedikitnya ada 50-an macam acara tumpengan dalam setahun. Di antaranya acara selamatan bayi lahir (krayah), pindah rumah (boyongan), akan bepergian (lelungan), tahlil, manakiban, berzanji, yasinan, tingkeban (tujuh bulan bayi dalam kandungan), ruwahan, peringatan tiga hari, tujuh hari 40 hari, 100 hari, seribu hari dan mendak (memperingati 1 tahun meninggalnya seseorang), serta geblak (memperingati hari meninggal seseorang). Selain itu, lanjutnya, ada acara selamatan ngalungi sapi, sapi melahirkan, ketupatan, satu muharram, mauludan, nuzulul Qur’an, Isra’ Mi’raj, bancaan weton (hari lahir seseorang), khitanan, pernikahan, campur bawur, bucu kendit, buka gebyok, mendirikan bangunan, beli kendaraan baru, membuat tarup dan aneka macam syukuran. Kemudian ada sedekah bumi, pindah rumah, pindah kerja, sedekah laut dan peletakan batu pertama pada sebuah bangunan.

Aneka macam acara yang dilakukan masyarakat tersebut membutuhkan keahlian tersendiri. Karena masing-masing acara, iqrar niat, dan doanya juga berbeda-beda,

 

Pengunjung

072643
Users Today : 80
Users Yesterday : 120
This Month : 865
This Year : 17848
Total Users : 72643
Views Today : 181
Total views : 167695

Maps

Alamat

Jl. Blora No.151, Wonorejo, Cepu, Kec. Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah 58312